Pemilu Amerika Serikat 2024 Akankah Berpengaruh di Dunia?

pemilu amerika serikat
0 0
Read Time:4 Minute, 6 Second

Pemilu Amerika Serikat (AS) yang akan digelar pada November 2024 bukan hanya akan menentukan siapa yang memimpin negara adi daya ini, tetapi juga akan memiliki dampak yang signifikan terhadap geopolitik global, ekonomi dunia, dan kebijakan internasional. Presiden AS yang baru akan dihadapkan dengan berbagai tantangan besar, baik domestik maupun internasional, dan hasil dari pemilu ini akan membentuk arah kebijakan luar negeri AS dalam beberapa tahun ke depan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana hasil pemilu 2024 dapat mempengaruhi dunia dari berbagai perspektif.

Kandidat dan Platform Kampanye

Pemilu Amerika Serikat 2024 kemungkinan akan menyaksikan persaingan ketat antara dua kubu utama: calon dari Partai Demokrat dan Partai Republik. Pada saat ini, Presiden Joe Biden dari Partai Demokrat diperkirakan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kedua, meskipun ada spekulasi tentang kemungkinan kandidat alternatif. Sementara itu, di pihak Partai Republik, mantan Presiden Donald Trump telah menjadi kandidat terkemuka, meskipun masih ada sejumlah pesaing lain yang juga mungkin mencalonkan diri.

Setiap calon dari kedua belah pihak membawa visi yang sangat berbeda tentang bagaimana AS harus berinteraksi dengan dunia. Biden cenderung mengedepankan pendekatan multilateral, berfokus pada kerja sama internasional melalui lembaga global seperti PBB dan NATO. Di sisi lain, Trump, yang sudah terbukti dengan kebijakan “America First”-nya pada masa kepresidenannya, lebih mengutamakan kebijakan isolasionis dan lebih skeptis terhadap aliansi internasional.

Dampak Terhadap Geopolitik Global

Hubungan dengan China

Salah satu isu terbesar yang akan mempengaruhi hubungan internasional adalah hubungan antara AS dan China. Dalam beberapa tahun terakhir, ketegangan antara kedua negara ini telah meningkat, terutama dalam bidang perdagangan, teknologi, dan klaim teritorial di Laut China Selatan. Jika Biden terpilih kembali, kemungkinan besar kebijakan yang lebih diplomatis dan melibatkan kerja sama multilateral akan diteruskan, meskipun dengan tekad untuk menghadapi kebijakan agresif China dalam beberapa hal. Biden mungkin akan memperkuat aliansi dengan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Australia, dalam rangka menanggapi ancaman dari China.

Di sisi lain, jika Trump kembali terpilih, kita mungkin akan melihat kebijakan yang lebih keras terhadap China. Trump kemungkinan akan melanjutkan tarif perdagangan dan mungkin akan semakin menekan China terkait masalah hak asasi manusia. Serta memperburuk hubungan terkait teknologi dan keamanan nasional. Kebijakan luar negeri yang lebih fokus pada kompetisi langsung dengan China bisa meningkatkan ketegangan di kawasan ini, yang akan mempengaruhi ekonomi global dan perdagangan internasional.

Konflik Ukraina dan Hubungan dengan Rusia

Perang Rusia-Ukraina menjadi salah satu masalah utama yang harus dihadapi pemilu Amerika Serikat 2024. Biden telah memimpin respons internasional terhadap agresi Rusia dengan memberikan dukungan militer dan ekonomi yang signifikan kepada Ukraina. Serta memberlakukan sanksi yang luas terhadap Rusia. Jika Biden terpilih kembali, kemungkinan besar ia akan melanjutkan kebijakan ini dan memperkuat aliansi NATO, yang secara langsung berdampak pada keamanan Eropa dan keseimbangan kekuatan di dunia.

Jika Trump terpilih kembali, kebijakan luar negeri pemilu Amerika Serikat terhadap Rusia bisa berubah drastis. Trump pernah menunjukkan kecenderungan untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden Vladimir Putin dan mengurangi keterlibatan AS dalam konflik internasional. Kebijakan ini bisa meredakan ketegangan antara AS dan Rusia, tetapi berisiko menciptakan ketidakpastian dalam aliansi NATO dan Eropa. Serta berpotensi melemahkan posisi Barat dalam menghadapi ekspansionisme Rusia.

Isu-Issu Timur Tengah

Negara-negara Timur Tengah, yang sudah lama menjadi fokus kebijakan luar negeri AS, juga akan terpengaruh oleh hasil pemilu 2024. Di bawah pemerintahan Biden, AS telah mencoba untuk kembali memperkuat kesepakatan internasional. Seperti Perjanjian Nuklir Iran (JCPOA), meskipun tidak sepenuhnya berhasil. Biden juga berfokus pada mendamaikan ketegangan antara negara-negara Teluk dan Israel dengan Palestina, serta berupaya mengurangi keterlibatan militer AS di kawasan ini.

Trump, di sisi lain, telah menunjukkan lebih banyak dukungan terhadap negara-negara Teluk dan Israel. Seperti yang terlihat dalam kesepakatan normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab melalui Abrahams Accords. Kebijakan luar negeri Trump lebih berfokus pada pendekatan bilateral dan memperkuat posisi AS di kawasan tersebut tanpa terlalu banyak terlibat dalam diplomasi multilateral.

Dampak Ekonomi Global

Pemilu 2024 juga akan sangat mempengaruhi ekonomi global, terutama dalam hal kebijakan perdagangan, iklim, dan investasi internasional. Biden cenderung mendukung kebijakan yang lebih progresif terkait perubahan iklim dan transisi energi terbarukan. Bisa mempengaruhi hubungan ekonomi dengan negara-negara besar seperti China dan India. Biden juga mungkin akan memperkuat kebijakan ekonomi domestik, dengan lebih banyak investasi dalam infrastruktur dan pengurangan ketergantungan pada impor energi.

Di sisi lain, Trump mungkin akan kembali menekankan kebijakan perdagangan yang lebih proteksionis dan berfokus pada pengurangan defisit perdagangan AS. Kebijakan “America First”-nya dapat menyebabkan ketegangan perdagangan dengan negara-negara besar dan mempengaruhi stabilitas ekonomi global. Meskipun mungkin juga mendorong pertumbuhan ekonomi domestik dalam jangka pendek.

Kebijakan Imigrasi dan Hak Asasi Manusia

Dampak Kebijakan imigrasi dan hak asasi manusia juga akan menjadi isu penting dalam pemilu 2024. Biden telah mengambil pendekatan yang lebih inklusif, berfokus pada reformasi imigrasi dan memberikan perlindungan kepada pengungsi dan pencari suaka. Sebaliknya, Trump kemungkinan akan melanjutkan kebijakan yang lebih ketat terhadap imigrasi. Dapat memperburuk hubungan AS dengan negara-negara di Amerika Latin dan Asia. Serta meningkatkan ketegangan domestik terkait isu-isu rasial dan sosial.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Related Post